Langsung ke konten utama

Menurutmu apa itu hobi?

Bicara soal hobi, sebenarnya saya tidak mengerti apa itu deskripsi atau pengertian mengenai hobi. Namun jika ditanya mengenai hobi, maka saya akan menjawab hobi adalah sesuatu yang dapat membuat perasaan gembira dan senang melakukannya. Hobi olahraga misalnya, hampir semua cabang olahraga sudah pernah saya coba, diantaranya futsal, bowling, lari, billiard, voli, renang, basket, bulu tangkis, dan fitnes. Dari sekian banyak olahraga tersebut, tidak ada satu pun yang dapat membuat saya menjadi ahlinya. Mindsetku yang terpenting berolahraga mengeluarkan banyak keringat dan membakar lemak, notabene badan gemuk yang saya miliki ini harus diimbangi dengan olahraga yang mampu mengeluarkan banyak keringat demi dilihat menarik oleh sang pujaan hati. Seiring berjalannya waktu setelah punya pacar, kebiasaan berolahraga sudah mulai malas dijalani karena sang pacar menerima kondisi bentuk tubuh saya yang gemuk ini. Cerita mengenai pacar yang memilih bentuk tubuh gemuk saya, tidak saya ceritakan disini, karena jika diceritakan disini maka akan menjadi drama romantis bukan berbicara soal hobi, tapi jika disinggung sedikit bolehlah, demi pemanis karya tulis ini. Mengapa disebut pemanis? Ya , karena diluar sana masih ada wanita yang mau menerima keadaan kita. Jadi untuk para jomblo jangan berputus asa.
Dulu waktu SMP, saya pernah ikut teman masuk ke salah satu klub sekolah sepakbola binaan Persebaya Surabaya, yakni Mitra Surabaya. Saya bercita – cita untuk menjadi pemain bola seperti Andik Vermansah. Namun seiring latihan yang saya lakoni, Pak Eko selaku pelatih bilang “Sudah ikut akademi askring saja”. Waktu beliau bilang seperti demikian, saya merasa sedikit bangga dan berpikir mungkin permainan saya pada saat latihan disukai oleh sang pelatih dan ikut bergabung di akademinya. Lalu dengan tersipu malu saya bertanya pada beliau,”Apa itu Akademi askring?” Beliau pun menjawab “Akademi askring itu adalah akademi orang – orang bertubuh gemuk dan berolahraga asal keringatan (askring)”. Pada awalnya merasa bangga malah menjadi malu setelah beliau mengatakan demikian. Maka dari situlah mindset saya mengenai hobi dalam hal olahraga adalah yang terpenting berkeringat dan gembira melakukannya. Tetapi emang benar apa yang dikatakan oleh pelaih sekelas klub sekolah sepakbola binaan Persebaya Surabaya itu, karena pemain bola tidak ada bertubuh gemuk. Bayangkan saja jika klub sepakbola mencetak pemain bola bertubuh gemuk yang terjadi pasti tidak akan bermain bola melainkan malah beradu sumo di lapangan.

Ya, begitulah sedikit cerita dari tema hobi menurut pandangan dan paradigma saya. Secara pribadi saya berharap bagi siapapun pembacanya dapat terhibur, dan menulis karya yang jauh lebih baik dari saya. Akhir kata saya ucapkan terimakasih atas perhatiannya telah membaca karya tulisan ini. 

Komentar

  1. Hahaha, istilah baru nih askring xD

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya bu, aku aja asing dengernya... baru tau klo tu artinya "asal kringetan" hahaahahah

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Panggilan Jiwa Kami Bernama PERSEBAYA

Bagi masyarakat pecinta sepakbola atau penikmat si kulit bundar, pasti tidak asing dengan nama suporter yakni Bonek, salah satu suporter militan berbasis di kota Surabaya yang dimana eksistensi Bonek ini telah tersebar luas baik di dalam negeri maupun luar negeri. Saya sebagai masyarakat Surabaya dan mengaku sebagai Bonek, merasa bangga karena sejarah dan prestasi Persebaya telah diakui di mata dunia, maka banyak Bonek bermunculan tidak hanya di kawasan Surabaya saja namun telah mengglobal. Awal kecintaanku mendukung Persebaya adalah ketika saya mendengar hasutan dari para remaja sebaya yang berkata kepadaku “Jika kamu warga Surabaya, datang ke stadion dan dukung Persebaya”. Mereka yang menghasut saya seakan – akan layaknya menjiwai tokoh Bung Tomo (pahlawan Surabaya) yang menggelorakan semangat di hati pendengarnya. Dalam benak hati sempat berpikir, namun saya langsung memutuskan untuk ikut menjadi Bonek, karena dalam hatiku kala itu, apa yang bisa aku lakukan untuk kota Surabaya te

Yogyakarta "Never Ending of Asia"

            Mendengar kata jalan – jalan di benak bagi kebanyakan orang langsung tersirat wajah yang bergembira dan penuh antusias tinggi. Dibandingkan ketika mendengar kata “belajar”, ekspresi wajah seseorang secara umum langsung kucel dan tidak bergairah, hal semacam ini wajar bagi setiap manusia. Dianggap wajar karena rutinitas manusia yang begitu padat dan membuat kinerja otak yang dipaksa untuk terus berpikir, hal inilah yang membuat seseorang butuh adanya refreshing atau penyegaran. Maka sangat wajar apabila seseorang wajahnya langsung cerah seperti matahari ketika mendengar kata jalan – jalan. Berbagai kisah menarik dari pengalaman seseorang mengenai jalan – jalan atau lebih kekinian disebut dengan travelling , ada yang berakhir happy ending bahkan ada pula yang berakhir sad ending karena segala sesuatu yang telah kita rencanakan terkadang tidak sejalan dengan apa yang telah kita pikirkan matang – matang sebelum berangkat.             Menceritakan happy ending pada sebua