Bagi masyarakat pecinta sepakbola atau penikmat si kulit bundar, pasti tidak asing dengan nama suporter yakni Bonek, salah satu suporter militan berbasis di kota Surabaya yang dimana eksistensi Bonek ini telah tersebar luas baik di dalam negeri maupun luar negeri. Saya sebagai masyarakat Surabaya dan mengaku sebagai Bonek, merasa bangga karena sejarah dan prestasi Persebaya telah diakui di mata dunia, maka banyak Bonek bermunculan tidak hanya di kawasan Surabaya saja namun telah mengglobal. Awal kecintaanku mendukung Persebaya adalah ketika saya mendengar hasutan dari para remaja sebaya yang berkata kepadaku “Jika kamu warga Surabaya, datang ke stadion dan dukung Persebaya”. Mereka yang menghasut saya seakan – akan layaknya menjiwai tokoh Bung Tomo (pahlawan Surabaya) yang menggelorakan semangat di hati pendengarnya. Dalam benak hati sempat berpikir, namun saya langsung memutuskan untuk ikut menjadi Bonek, karena dalam hatiku kala itu, apa yang bisa aku lakukan untuk kota Surabaya te
Ya, bagiku tulisan diatas adalah judul yang tepat untuk menggambarkan sosok public figure yang sangat menginspirasi diriku belakangan ini, bukan karena aksi sosialnya, bukan pula dari tulisan – tulisannya, melainkan seseorang yang seumuran dengan saya memiliki semangat dan berjuang untuk dapat membuat film bioskop pertama di Indonesia dengan menggunakan dominasi bahasa daerah khususnya bahasa Jawa. Pria bernama lengkap Bayu Eko Moektito, atau biasa dipanggil nama hitsnya Bayu Skak. Dia adalah seorang youtuber tersukses di Indonesia, yang dimana namanya mulai muncul saat pertama kali mengunggah video komedi di youtube dengan judul video yang menarik dan menimbulkan rasa penasaran. Video pertama yang ia bikin masih berkualitas rendah, namun candaan dan konsep candaannya begitu berkualitas serta didukung karakter logatnya yang khas dengan paras wajah unik dan konyol mampu meningkatkan rating video komedinya. Seiring berjalannya waktu dan mulai mendapatkan penghasilan dari youtube, Bayu