Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2018

Panggilan Jiwa Kami Bernama PERSEBAYA

Bagi masyarakat pecinta sepakbola atau penikmat si kulit bundar, pasti tidak asing dengan nama suporter yakni Bonek, salah satu suporter militan berbasis di kota Surabaya yang dimana eksistensi Bonek ini telah tersebar luas baik di dalam negeri maupun luar negeri. Saya sebagai masyarakat Surabaya dan mengaku sebagai Bonek, merasa bangga karena sejarah dan prestasi Persebaya telah diakui di mata dunia, maka banyak Bonek bermunculan tidak hanya di kawasan Surabaya saja namun telah mengglobal. Awal kecintaanku mendukung Persebaya adalah ketika saya mendengar hasutan dari para remaja sebaya yang berkata kepadaku “Jika kamu warga Surabaya, datang ke stadion dan dukung Persebaya”. Mereka yang menghasut saya seakan – akan layaknya menjiwai tokoh Bung Tomo (pahlawan Surabaya) yang menggelorakan semangat di hati pendengarnya. Dalam benak hati sempat berpikir, namun saya langsung memutuskan untuk ikut menjadi Bonek, karena dalam hatiku kala itu, apa yang bisa aku lakukan untuk kota Surabaya te

Bayu Skak Sang Inspirator

Ya, bagiku tulisan diatas adalah judul yang tepat untuk menggambarkan sosok public figure yang sangat menginspirasi diriku belakangan ini, bukan karena aksi sosialnya, bukan pula dari tulisan – tulisannya, melainkan seseorang yang seumuran dengan saya memiliki semangat dan berjuang untuk dapat membuat film bioskop pertama di Indonesia dengan menggunakan dominasi bahasa daerah khususnya bahasa Jawa. Pria bernama lengkap Bayu Eko Moektito, atau biasa dipanggil nama hitsnya Bayu Skak. Dia adalah seorang youtuber tersukses di Indonesia, yang dimana namanya mulai muncul saat pertama kali mengunggah video komedi di youtube dengan judul video yang menarik dan menimbulkan rasa penasaran. Video pertama yang ia bikin masih berkualitas rendah, namun candaan dan konsep candaannya begitu berkualitas serta didukung karakter logatnya yang khas dengan paras wajah unik dan konyol mampu meningkatkan rating video komedinya. Seiring berjalannya waktu dan mulai mendapatkan penghasilan dari youtube, Bayu

Yogyakarta "Never Ending of Asia"

            Mendengar kata jalan – jalan di benak bagi kebanyakan orang langsung tersirat wajah yang bergembira dan penuh antusias tinggi. Dibandingkan ketika mendengar kata “belajar”, ekspresi wajah seseorang secara umum langsung kucel dan tidak bergairah, hal semacam ini wajar bagi setiap manusia. Dianggap wajar karena rutinitas manusia yang begitu padat dan membuat kinerja otak yang dipaksa untuk terus berpikir, hal inilah yang membuat seseorang butuh adanya refreshing atau penyegaran. Maka sangat wajar apabila seseorang wajahnya langsung cerah seperti matahari ketika mendengar kata jalan – jalan. Berbagai kisah menarik dari pengalaman seseorang mengenai jalan – jalan atau lebih kekinian disebut dengan travelling , ada yang berakhir happy ending bahkan ada pula yang berakhir sad ending karena segala sesuatu yang telah kita rencanakan terkadang tidak sejalan dengan apa yang telah kita pikirkan matang – matang sebelum berangkat.             Menceritakan happy ending pada sebua